
Selama ini, kita mungkin berpikir bahwa otak adalah pusat dari semua aktivitas tubuh, termasuk emosi, pikiran, dan kesehatan mental. Tapi tahukah Anda bahwa usus juga punya peran besar dalam mengatur kesehatan otak? Konsep ini dikenal sebagai gut-brain axis atau sumbu usus-otak.
PAFI Ranai (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) ingin mengajak masyarakat untuk lebih memahami bagaimana kesehatan usus dapat memengaruhi suasana hati, fungsi otak, bahkan risiko gangguan mental. Ini bukan sekadar tren baru, tapi fakta ilmiah yang semakin banyak dibuktikan oleh dunia medis.
Apa Itu Gut-Brain Axis?
Gut-brain axis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jalur komunikasi dua arah antara sistem pencernaan (usus) dan sistem saraf pusat (otak). Keduanya terhubung melalui jaringan saraf, hormon, dan sistem imun. Yang mengejutkan, sekitar 90% serotonin—zat kimia yang memengaruhi suasana hati—diproduksi di usus, bukan di otak.
PAFI menjelaskan bahwa ketika usus dalam kondisi sehat, sinyal yang dikirim ke otak pun positif. Sebaliknya, jika usus mengalami peradangan, ketidakseimbangan bakteri, atau iritasi, maka otak dapat menerima sinyal negatif yang menyebabkan stres, cemas, bahkan depresi.
Mengapa Gut-Brain Axis Penting?
Keseimbangan mikrobiota usus (bakteri baik) sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kesehatan tubuh, termasuk:
-
Fungsi imun tubuh
Usus berperan sebagai benteng pertahanan utama karena mengandung sebagian besar sel imun. -
Regulasi suasana hati dan stres
Ketika mikrobiota terganggu, produksi serotonin menurun, yang bisa menyebabkan perubahan suasana hati. -
Kesehatan otak jangka panjang
Beberapa studi menunjukkan bahwa kondisi usus yang buruk berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
PAFI Ranai menekankan bahwa menjaga kesehatan usus adalah langkah preventif penting yang sering kali diabaikan.
Gejala yang Menunjukkan Gangguan Gut-Brain Axis
Meskipun terlihat sebagai masalah pencernaan biasa, beberapa gejala berikut bisa menjadi sinyal bahwa gut-brain axis Anda terganggu:
-
Perut kembung atau nyeri
-
Sering diare atau sembelit
-
Mudah merasa cemas atau stres
-
Sulit tidur
-
Sering merasa lelah tanpa sebab
PAFI menyarankan untuk tidak mengabaikan gejala-gejala ini. Jika berlanjut, sebaiknya konsultasi ke tenaga medis atau apoteker terdekat.
Cara Menjaga Gut-Brain Axis Tetap Sehat
Untungnya, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana untuk menjaga hubungan usus dan otak tetap optimal. Berikut rekomendasi dari PAFI Ranai:
-
Konsumsi makanan berserat tinggi
Sayur, buah, dan biji-bijian mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. -
Minum cukup air setiap hari
Air membantu proses pencernaan dan menjaga usus tetap bersih. -
Batasi makanan olahan dan gula berlebih
Makanan tinggi gula dan lemak jenuh bisa merusak keseimbangan mikrobiota usus. -
Konsumsi probiotik dan prebiotik
Probiotik (bakteri baik) dapat ditemukan dalam yogurt atau suplemen. Prebiotik (makanan untuk bakteri baik) bisa didapat dari bawang, pisang, dan asparagus. -
Kelola stres dengan baik
Meditasi, olahraga ringan, dan tidur cukup dapat membantu menjaga kesehatan usus dan otak secara bersamaan. -
Bergerak aktif setiap hari
Aktivitas fisik mendukung sistem pencernaan dan memperbaiki suasana hati.
Peran PAFI Ranai dalam Edukasi Gut-Brain Axis
Sebagai bagian dari komunitas farmasi yang peduli dengan kesehatan holistik, PAFI Ranai aktif menyampaikan edukasi mengenai pentingnya menjaga gut-brain axis. Apoteker bukan hanya tempat bertanya soal obat, tetapi juga bisa menjadi konsultan kesehatan sehari-hari, termasuk urusan pencernaan dan keseimbangan emosi.
PAFI ingin menanamkan kesadaran bahwa obat bukan satu-satunya jalan menuju sehat. Pola makan, pikiran yang tenang, dan usus yang seimbang memiliki peran yang tidak kalah penting.
Gut-brain axis adalah bukti nyata bahwa tubuh kita saling terhubung lebih dari yang kita kira. Usus bukan hanya sekadar tempat mencerna makanan, tapi juga pusat komunikasi yang memengaruhi kesehatan otak dan emosi kita.
PAFI Ranai mengajak seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh dan bagaimana kita merawat pikiran. Karena menjaga usus sehat, berarti menjaga otak dan hati tetap seimbang.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gut-brain axis, kita bisa lebih bijak dalam menjalani hidup sehat yang menyeluruh bersama PAFI, mari wujudkan masyarakat yang sehat dari dalam.